Haaii kali ini postingannya agak berbeda dikitt, sejenak hilangkan dulu galau riaa kitaa, kali ini aku mau berbagi postingan tentang taman yang ada di Kota Malang. udah tau belum taman apa aja yang ada di Kota malang ?? nah, sebenarnya taman itu banyak manfaaatnya loh tapi di zaman yang penuh akan teknologi ini taman sudah tidak terlalu dipandang oleh sebagian orang, ada yang tau alasannya kenapa ??? "GADGET " kata sederhana yang berdampak besar untuk merubah seseorang. padahal taman lebih manfaatnya, pengen tau?? yuk kita lihat kilasan berikut ini. Taman Bentoel Trunojoyo Sebagai Salah Satu Solusi Untuk Mengatasi Polusi Udara Di Kota Malang
Kota malang merupakan salah satu kota di indonesia tepatnya di provinsi jawa timur yang memiliki banyak perguruan tinggi baik perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Sehingga hal ini mengakibatkan jumlah mahasiswa baik mahasiswa lokal maupun mahasiswa dari luar daerah malang meningkat setiap tahunnya dan tidak sedikit dari mereka yang mengendarai kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor tersebut akan menjadi penyumbang utama timbulnya polusi udara yang ada di kota malang. Hal seperti ini perlu adanya solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Solusi yang sudah dijalankan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan adanya beberapa taman kota. Selain dimanfaatkan sebagai ruang terbuka hijau, taman kota juga dapat digunakan sebagai sarana untuk bersantai dengan keluarga maupun sahabat dekat. Tetapi hal tersebut kurang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.
Meskipun taman kota menjadi solusi untuk mengurangi polusi udara, tetapi persentase ruang terbuka hijau masih kurang, terutama di kota-kota besar, hal ini menjadi masalah lingkungan hidup baru yang dalam praktiknya masih terabaikan dan cenderung dianggap sepele oleh publik.
10 January 2016
24 January 2015
Semoga Cinta tidak Terlambat
Cinta itu bukan tentang pungungkapan ke dunia jika dia milik
kamu, tapi cinta itu bagaimana kita saling menjaga satu sama lain dan saling
menguatkan ketika salah satu diantara kita jatuh. Itu yang aku lihat dari mata
kalian.
Mungkin ini yang Tuhan katakan cinta sejati, cinta yang
saling mengisi satu sama lain. Terkadang sebagian orang tak terlalu peka dengan
cinta sejati. Tapi setelah aku melihat kalian. Aku percaya cinta sejati itu
ada. Kalian saling melengkapi, saling mengisi satu sama lain. Bisa jadi jodoh.
Tapi itu rahasia Tuhan yang belum terungkap.
Mulai dari tatapan, bahasa tubuh kalian. Seakan mengatakan.
“Aku mencintaimu lebih dari apapun yang orang lain katakan. Aku mungkin bukan
seorang pujangga yang bisa merangkai kata dengan indahnya. Bahkan aku mungkin
bukan pria romantis yang selalu melakukan hal – hal yang menurut pendapat orang
lain terkesan menyenangkan. Maaf, itu bukan aku. Aku hanya bisa mencintaimu
dalam senyap suara malam, mengenggammu ketika kamu tak sanggup lagi berjalan. Mendekapmu
ketika sapaan angin mulai menggerogoti tubuh mungilmu. Membuatkan sesungging
senyum simpul di bibir manismu bahkan tawaan ketika kamu merasa hidup ini
begitu sepi. Mungkin terkadang kamu berpikir “kalau kamu memang mencintaiku,
kenapa kamu masih bersamanya ?” tanpa kamu katakan padaku pun aku sudah tahu
akan terlintas pertanyaan seperti itu dibenakmu. Gadisku, aku tidak mau dan
tidak akan pernah mau jika kamu terluka karena cibirin orang lain lantaran aku.
Tidak sayang, aku tak akan sanggup melihat itu. Mungkin dimata orang lain yang
selalu melihatmu di layar yang berbeda, kamu itu wanita tegar. Jarang menangis
hanya lantaran hal yang memang sepantasnya tak perlu ditangisi. Tapi itu
pendapat mereka. Lain denganku.
Suratku Untukmu
Selamat siang kamu, apa kabar ? masihkah kesibukan
menyelimutimu seperti hari – hari biasanya ? atau mungkin hari ini kamu lagi
bersantai ria dengan teman – teman barumu disana.
sudah beberapa bulan ini aku tak melihatmu lagi, kesan
awalnya memang sedikit berbeda. Tapi lambat laun semua terlihat biasa. Ya,
seperti kesan awal ketika kita tak bersua untuk kurun waktu yang lumayan lama.
Kuberi tahu, kali ini aku tak merindukanmu lagi sedalam
dulu, entah mungkin karena kita terpisah jarak, atau perasaan itu kini mulai
memudar. Hari – hari ku kini kembali seperti awal, iya. Sebelum mengenalmu.
Mungkin perasaan lelah itu yang memicuku untuk perlahan – lahan
mengikhlaskanmu. Memang susah, tapi kenyataannya aku bisa melakukan itu. Ada
sedikit rasa bahagia yang meletup dihatiku
ketika ku mendengar namamu atau bahkan seseorang mengingatkanku lagi
akan tentangmu. Aku bisa mengontrol perasaan itu, bahkan hatiku terlihat masih
baik – baik saja. Sepertinya aku mulai mengikhlaskanmu. Walau terkadang aku tak
pernah paham dengan perasaanku sendiri, tapi kali ini kuberanikan diri mengatakannya
padamu. “priaku, aku sudah merelakanmu, bahkan mengikhlaskanmu bersama dengan
wanita yang berhasil memiliki hatimu. Kali ini aku akan benar – benar pergi.
Aku tak akan lagi menghubungimu seperti dulu ketika ku masih mengejarmu. Aku
tak akan lagi mengganggu malam – malammu hanya untuk sekedar mendengar
curhatanku yang kebenarannya tak bisa kupertanggung jawabkan. Iya, kala
itu aku mengarang cerita. Aku hanya ingin mendengar suaramu, dan celoteh lucumu
ketika menanggapi setiap cerita yang kuceritakan padamu. Itu saja. Dan untuk
setiap permintaan yang selalu kamu kabulkan kala aku memaksamu. Tapi itu cukup
menyenangkan. Terimakasih priaku, aku cukup bahagia bahkan sangat bahagia
sekali.
Terimakasih sudah pernah ada
Terimakasih sudah memberi banyak tawa
Terimakasih sudah menaruh puluhan giga byte memori ke hard disk
kepalaku
Aku tidak pernah harus berpura – pura menjadi orang lain ketika
bersamamu.
Priaku, itu saja yang bisa kukatakan. Semua kenangan
tentangmu masih melekat di memoriku. Tenang saja, aku tak akan menghapusnya.
Karena kamu adalah bagian dari semua kenangan terindah yang pernah Tuhan
berikan. Terimakasih”.
Sekarang, tak ada yang perlu di permasalahkan lagi. Semua
sudah jelas, semoga kamu bahagia dengan seseorang yang Tuhan takdirkan untukmu.
Aku, sebagai wanita yang dulu pernah mengagumimu, begitu sangat mengenalmu.
Kamu pria baik – baik, pastinya kamu juga akan menemukan wanita baik – baik
pula. Semoga kamu bahagia.
Dari teman masa lalumu.
11 September 2014
Beberapa Jam Lagi
Aku dan kamu hanya tersisa hitungan jam, setelah itu kita
akan benar-benar berpisah, meninggalkan dan ditinggalkan. Tapi sampai terakhir
ku melihatmu, aku masih belum bisa mengatakan jika selama ini yang aku rasakan
padamu adalah cinta. aku terlalu takut, takut akan semua jawaban yang kau
lantunkan dari bibirmu, khawatir setelah pengungkapan itu, kamu akan semakin
menjauh. Itu saja, yang selalu menggannggu pikiranku ketika pengungkapan itu
ingin kukatakan.
“Penyesalan ? “
Kekasih Sehari
Apa kabar pagi ? masihkah mentari menemanimu hari ini ?
kalaupun saja tidak, biarkan aku kali ini yang menemanimu..
Pagi, masih ingatkah kamu tentang pria yang pernah
kuceritakan tempo hari, iya dia pria yang pernah aku tinggalkan dulu. sekarang
dia kembali, tapi tak sendiri, dia bersama wanita yang sekarang menyandang
menjadi kekasihnya. Di sisi lain aku bahagia, akhirnya dia tak usah sesedih itu
karena pernah ku tinggalkan, dia tak perlu bermurung ria sepanjang hari hanya
karena mengingat kenangannya akan tentangku. Tapi di sisi lain, aku cemburu,
kenapa dia segampang itu melupakanku dan menjalin kasih dengan wanita lain ?
tak adakah sedikit rasa yang mungkin masih tertinggal untukku, ah lupakan
kata-kata ku tadi. Waktu, mungkin ini yang pernah kamu katakan padaku,kamu akan
mempertemukanku lagi dengannya tapi tidak seperti dulu kala ketika pertama kali
aku mengenalnya. Aku tahu itu.
Aku Rindu Kamu
Sehangat dekapan pagi, secerah senyuman mentari. Aku terduduk
diperaduan asing, mendekap lutut ditemani secangkir rindu akan tentangmu.
Kamu tahu ? pagi ini aku merindukanmu, merindukan kebersamaan kita
yang dulu ,mengukir setiap detail kenangan-kenangan indah. Merajut setiap untai
benang harapan bersama.
12 June 2014
Menunggu
Aku sedang merindukanmu. apakah kau tahu itu ?
Saat bulan penuh di atas kepala, aku menggantungkan doa untukmu di antara bintang-bintang.
Semoga suatu saat hatimu akan menoleh kepadaku. Menyadari bahwa akulah akhir dari penantianmu.
Aku ingin memelukmu, meraihmu, dan menyembunyikanmu dalam dekapku.
aku tak akan melepaskanmu pergi, aku janjikan itu padamu.
Dan keasabaranku kian menipis seperti batu yang terus-terusan digerus air.
Aku sudah menunggu terlalu lama, nyerinya semakin kian terasa nyata.
Aku mencintaimu. karenanya aku selalu merindukanmu.
Namun, seperti pertanyaan yang kubisikkan pada rembulana malam itu, apakah kau juga sedang merindukanmu ?
Saat bulan penuh di atas kepala, aku menggantungkan doa untukmu di antara bintang-bintang.
Semoga suatu saat hatimu akan menoleh kepadaku. Menyadari bahwa akulah akhir dari penantianmu.
Aku ingin memelukmu, meraihmu, dan menyembunyikanmu dalam dekapku.
aku tak akan melepaskanmu pergi, aku janjikan itu padamu.
Dan keasabaranku kian menipis seperti batu yang terus-terusan digerus air.
Aku sudah menunggu terlalu lama, nyerinya semakin kian terasa nyata.
Aku mencintaimu. karenanya aku selalu merindukanmu.
Namun, seperti pertanyaan yang kubisikkan pada rembulana malam itu, apakah kau juga sedang merindukanmu ?
Dahlian & Robin Wijaya
Subscribe to:
Posts (Atom)